Nama : Bunga Nur Aisyah
Kelas/NPM : 3DD01/31210489
BAB 2 ( PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RITEL )
Proses Perencanaan & Manajemen Ritel
Dalam memilih
retail store, pembeli mempertimbangkan banyak hal. Faktor yang
diperhatikan
adalah yang berkaitan dengan kebutuhan ekonominya. Di lain pihak
kebutuhan
emosional (seperti gengsi) juga kadangkala mempengaruhi pilihannya.
Faktor-faktor
ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliputi:
1. Harga.
Ada retail
store yang memasang harga mati seperti supermarket dan departement
store) dan
ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar (seperti
discount
store).
2. Kemudahan
Kemudahan
parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang
diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, dan memilih).
3. Kualitas produk yang
ditawarkan.
4. Bantuan wiraniaga.
Apakah harus
swalayan, membantu ecara pasif, atau membantu secara aktif.
5. Reputasi
Kejujuran dan
kewajaran dalam jual beli
6. Nilai yang
ditawarkan
Yaitu
perbedaan total customer value dan total customer cost. Total customer
value
adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan
jasa,
meliputi product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk
kerja),
service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan,
reparasi),
personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan
image value
(citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga
yang
dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.
7. Jasa-jasa khusus yang
ditawarkan.
Pengiriman
barang gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar
barang yang
sudah dibeli.
C.
Sistem Informasi Ritel
Dalam perdagangan eceran atau
ritel dimana arus data barang dagangan dan
uang berputar sangat cepat diperlukan pengendalian dan pengawasan yang baik. Salah satu bentuk pengendalian dan pengawasan tersebut adalah dengan melakukan pencatatan data yang tertib dan teratur, serta penyuguhan informasi dalam bentuk sistem pelaporan yang tepat waktu dan akurat sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi setiap keputusan yang akan diambil. Sistem Informasi Ritel (SIM Ritel) adalah suatu sistem informasi yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan teknologi terpadu peralatan sistem mekanisasi pengolah data sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek kegiatan yang berhubungan dengan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan. Secara umum struktur SIM Ritel tidak berbeda dengan Sistem Informasi
Manajemen lainnya, meliputi
uang berputar sangat cepat diperlukan pengendalian dan pengawasan yang baik. Salah satu bentuk pengendalian dan pengawasan tersebut adalah dengan melakukan pencatatan data yang tertib dan teratur, serta penyuguhan informasi dalam bentuk sistem pelaporan yang tepat waktu dan akurat sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi setiap keputusan yang akan diambil. Sistem Informasi Ritel (SIM Ritel) adalah suatu sistem informasi yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan teknologi terpadu peralatan sistem mekanisasi pengolah data sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek kegiatan yang berhubungan dengan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan. Secara umum struktur SIM Ritel tidak berbeda dengan Sistem Informasi
Manajemen lainnya, meliputi
1.Tingkatan informasi untuk
proses transaksi, dalam hal ini fungsinya adalah sebagai
inquiry response. Tingkatan ini biasanya menjadi tanggung jawab dari staff atau
clerk.
inquiry response. Tingkatan ini biasanya menjadi tanggung jawab dari staff atau
clerk.
2.Tingkatan informasi untuk
perencanaan operasional, pengendalian dan
pengambilan keputusan. Informasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional setiap harinya dibutuhkan oleh Lower Management yang berada pada tingkatan ini untuk pengambilan keputusan.
pengambilan keputusan. Informasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional setiap harinya dibutuhkan oleh Lower Management yang berada pada tingkatan ini untuk pengambilan keputusan.
3. Tingkatan informasi untuk
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan. Pada tingkatan ini Middle
Management membutuhkan informasi yang datangnya dari tingkat perencanaan
operasional maupun informasi dari luar lingkungan perusahan seperti
informasi
tentang pesaing. Informasi tersebut nantinya akan menjadi dasar
pembuatan
rencana taktis perusahaan contohnya pembuatan anggaran maupun
pengambilan
keputusan seperti penentuan jenis dan harga
barang.
4.Tingkatan informasi untuk
perencanaan strategik, kebijakan dan pengambilanbarang.
keputusan. Tujuan dan arah perusahaan ditentukan oleh Top Management. Karena
itu informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan dan keadaan lingkungan
luar perusahaan perlu dimiliki oleh tingkat ini demi kemajuan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar