Selasa, 30 April 2013

TUGAS "MANAJEMEN RITEL"

Nama          : Bunga Nur Aisyah
Kelas/NPM : 3DD01/31210489

BAB 2 ( PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RITEL )




     Proses Perencanaan & Manajemen Ritel
Dalam memilih retail store, pembeli mempertimbangkan banyak hal. Faktor yang diperhatikan adalah yang berkaitan dengan kebutuhan ekonominya. Di lain pihak kebutuhan emosional (seperti gengsi) juga kadangkala mempengaruhi pilihannya.
Faktor-faktor ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliputi:
1. Harga.
Ada retail store yang memasang harga mati seperti supermarket dan departement store) dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar (seperti discount store).
2. Kemudahan
Kemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, dan memilih).
3. Kualitas produk yang ditawarkan.
4. Bantuan wiraniaga.
Apakah harus swalayan, membantu ecara pasif, atau membantu secara aktif.
5. Reputasi
Kejujuran dan kewajaran dalam jual beli
6. Nilai yang ditawarkan
Yaitu perbedaan total customer value dan total customer cost. Total customer value adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan jasa, meliputi product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk kerja), service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi), personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value (citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.  
7. Jasa-jasa khusus yang ditawarkan.
Pengiriman barang gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli.
C.    Sistem Informasi Ritel
Dalam perdagangan eceran atau ritel dimana arus data barang dagangan dan
uang berputar sangat cepat diperlukan pengendalian dan pengawasan yang baik. Salah satu bentuk pengendalian dan pengawasan tersebut adalah dengan melakukan pencatatan data yang tertib dan teratur, serta penyuguhan informasi dalam bentuk sistem pelaporan yang tepat waktu dan akurat sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi setiap keputusan yang akan diambil. Sistem Informasi Ritel (SIM Ritel) adalah suatu sistem informasi yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan teknologi terpadu peralatan sistem mekanisasi pengolah data sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek kegiatan yang berhubungan dengan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan. Secara umum struktur SIM Ritel tidak berbeda dengan Sistem Informasi
Manajemen lainnya, meliputi
1.Tingkatan informasi untuk proses transaksi, dalam hal ini fungsinya adalah sebagai
inquiry response. Tingkatan ini biasanya menjadi tanggung jawab dari staff atau
clerk.
2.Tingkatan informasi untuk perencanaan operasional, pengendalian dan
pengambilan keputusan. Informasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional setiap harinya dibutuhkan oleh Lower Management yang berada pada tingkatan ini  untuk pengambilan keputusan.
3. Tingkatan informasi untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan. Pada tingkatan ini Middle Management membutuhkan informasi yang datangnya dari tingkat perencanaan operasional maupun informasi dari luar lingkungan perusahan seperti informasi tentang pesaing. Informasi tersebut nantinya akan menjadi dasar pembuatan rencana taktis perusahaan contohnya pembuatan anggaran maupun pengambilan keputusan seperti penentuan jenis dan harga
barang.
4.Tingkatan informasi untuk perencanaan strategik, kebijakan dan pengambilan
keputusan. Tujuan dan arah perusahaan ditentukan oleh Top Management. Karena
itu informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan dan keadaan lingkungan
luar perusahaan perlu dimiliki oleh tingkat ini demi kemajuan perusahaan.
TUGAS " MANAJEMEN RITEL "

Nama          : Bunga Nur Aisyah
Kelas/NPM : 3DD01/31210489

BAB 1 PENDAHULUAN ( MANAJEMEN RITEL )


Manajemen Ritel


Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha, dan tentunya kebutuhan konsumen. Ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga.

Agar berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif, peritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga yang tepat, pada tempat yang tepat, dan waktu yang tepat. Oleh karena itu, pemahaman peritel tehadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.

Dalam operasionalnya peritel menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa, menjalankan fungsi memecah (bulk breaking), maupun menambah nilai produk. Secara keseluruhan, pengelolaan binis ritel membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun operasional.

Pemahaman keseluruhan atas isi buku ini membutuhkan telaah menyeluruh terhadap proses pengambilan keputusan dalam manajemen ritel yang diperjelas yaitu lingkup bisnis, mengembangkan strategi ritel, manajemen barang dagangan, dan manajemen toko.

Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses perencanaan,pengorganisasian,penggerakkan dan pengendalian atas atas sumber daya  yang dimiliki guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Ritel
Ritel adalah suatu kegiatan yang terdiri dari aktivitas-aktivitas bisnis yang terlibat dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri,keluarga ataupun rumah tangga.

Pengertian Manajemen Ritel
Manajemen ritel adalah  pengaturan keseluruhan faktor-faktor yang ebrpengaruh dalam proses perdagangan ritel,yaitu perdagangan langsung barang dan jasa kepada konsumen.
Klasifikasi Ritel

1. Klasifikasi deskriptif
Pasar ritel dibagi menjadi 2 tipe yaitu berdasarkan :
a. tipe  kepemilikan (type of ownership)
b. tipe keragaman barang yang dijual(type of merchandise carried)
 2. Klasifikasi strategic
Pasar retel dibedakan berdasarkan strategi yang digunakan,yaitu :
a. margin/turnover strategy
b.retail price and service strategy
c. strategic group classification
d. gross margin – merchandise type classification
3. Klasifikasi tingkat pelayanan
Dibagi menajadi :
a.  penjualan eceran swalayan
b. penjualan eceran dengan memilih dendiri
Contoh : toko baju dipasar
c. penjualan eceran dengan penjualan terbatas
Contoh : toko elektronik
d. penjualan eceran dengan pelayanan penuh
Contoh : toko perhiasan,butik

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis ritel adalah 4P yaitu Place,Price,Produck dan Promotion
Oleh karena itu sebelum memulia bisnis ini hendaknya kita harus sudah memahaminya dengan benar untuk memperkecil resiko kerugian.

" TUGAS ETIKA BISNIS MENGENAI PERBUATAN BAIK "

Nama : Bunga Nur Aisyah
Kelas : 3DD01
NPM : 31210489
Judul : Perbuatan-perbuatan baik apa yang dilakukan oleh Usaha UKM " sembako " kepada karyawan :

Dan seharusnya kita wajib berbuat baik kepada karyawan karena karyawan itulah yang selalu berusaha buat berusaha datang tepat waktu dll , maka dari itulah kami sangat menghargai karyawan kami .

1. Perbuatan baik untuk upah / gaji :
Dalam pemberian gaji terhadap karyawan kita harus membayar harus tepat waktu dan apabila karyawan tersebut berkerja dengan baik dan selalu datang tepat waktu , kami akan memberikan bonus dari hasil gaji kami tersebut . agar karyawan tidak kecewa terhadap perusahaan kami . 

2. Perbuatan baik untuk lingkungan 
Selama kita berwirausaha , kami akan tetap menjaga kebersihan lingkungan kami dengan setiap hari kita melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar tempat usaha kami , agar konsumen pun merasa nyaman dengan tempat usaha kami .. agar di pandangan konsumen kita sangat peduli dengan lingkungan sekitar kami .

" TUGAS ETIKA BISNIS "

Nama          : Bunga Nur Aisyah
Kelas/NPM : 3DD01/31210489
Judul : Bidang usaha yang mulai tidak adil lagi menjalankan usahanya
 
 Pada tugas ini saya akan menjelaskan mengenai usaha / bisnis yang sudah tidak lagi adil terhadap Negara, konsumen dan distributive.
·          
       Keadilan Negara
      Pada setiap bidang/jenis usaha yang seharusnya memiliki rasa tanggung jawab yang adil untuk negaranya, seperti membayar pajak usaha, juga membayar listrik, serta membayar pam, dsb. Yang saya jelaskan adalah tentang jenis usaha yang masih berkaitan dengan usaha UKM yaitu " usaha sembako " . Dan kami  akan  menanyakan pertanyaan kepada pemilik usaha UKM " usaha sembako "  yaitu sebagai berikut :
 
      1. Apakah usaha UKM " sembako " anda sudah mulai tidak adil pada Negara ? 
      Jawabannya : usaha UKM sembako kami sampai saat ini masih adil kepada Negara dan itu sangat wajib sekali dan sudah tanggung jawab kita seperti : untuk membayar pajak usaha, membayar listrik, juga membayar pam .
    
      Keadilan Konsumen
      Pertanyaan kedua adalah :
      Apakah Usaha Ukm sembako anda sudah mulai tidak adil pada konsumen ? Tidak , karena dalam kita berwirausaha selama 5 tahun ini  , kami sangat adil sekali terhadap konsumen. kami selalu melayani nya dengan ramah , tidak membedak-bedakan mana yang mau membeli sedikit atau banyak kami tetap melayani nya dengan sangat ramah kepada konsumen tersebut,
 
      Keadilan Distributif
      Keadilan distributif merupakan keadilan yang seharusnya memberikan hak yang sama kepada setiap orang. 
      Pertanyaan kami yang terakhir yaitu :
     Apakah Usaha ukm sembako anda sudah mulai tidak adil secara distributif ? Jawabannya adalah ya, dari pernyataan keadilan konsumen pada penjelasan keadilan konsumen diatas, mungkin banyaknya konsumen yang ingin membeli produk kami , jadi kami melayaninya sedikit lama , dikarenakan kurang banyaknya anak buah kami , sehingga kami keterlambatan untuk melayaninya .
 
 
 
 


Rabu, 17 April 2013

Tugas Etika Bisnis


Tugas Etika Bisnis
Nama : Bunga Nur Aisyah
Npm : 31210489
Kelas : 3DD01
Dalam pengamatan saya banyaknya etika bisnis yang dilakukan oleh setiap unit usaha, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai etika yang dilakukan oleh usaha sembako UKM saya yang sebelumnya unit usaha yang sudah saya pilih untuk bahan penulisan tugas saya. Berikut ini adalah hasil wawancara saya terhadap pemilik usaha Ukm ?
·
     Usaha sembako ini berbuat baik kepada siapa saja ?
     a. Masyarakat sekitar : selalu bersikap ramah, menjaga kebersihan lingkungan, tidak                  membuang sampah sembarangan
     b. Pelanggan : bersikap adil terhadap pelanggan, melayaninya dengan baik, bersikap sopan terhadapnya, saling menghargai terhadap konsumen, memberikan kenyamanan untuk parkir kendaraan
a  
      Apakah usaha sembako ini peduli dengan masyarakat sekitarnya :
     Ia sangat peduli dengan masyarakat ini, agar konsumen juga menikmati kenyamanan pelayanan kita dan tempat yang nyaman untuk masyarakat dan menjaga kebersihan lingkungan kita. dan jika masyarakat ada yang butuh pertolongan, kami akan bantu dengan cara melakukan hutang piutang dan selalu ada perjanjiannya lebih dahulu.

 
 
 

Minggu, 07 April 2013

 TUGAS RISET PEMASARAN

"MEMBUAT JURNAL TENTANG PEMASARAN"

Nama : Bunga Nur Aisyah
Kelas : 3DD01
NPM : 31210489

JUDUL                    : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA ALFAMART
                                  Pengarang dan tahun : Purubaya92 tahun 2012

"STRATEGI PEMASARAN ALFAMART DALAM MERAIH PANGSA PASAR DI DUNIA USAHA"

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di masa yang sangat erat dalam dunia pemasaran dibutuhkan suatu cara yang dapat memperoleh mutu dalam meraih pangsa pasar. Semakin menjamurnya bisnis waralaba di Indonesia dewasa sekarang ini, menunjukan semakin banyak masyarakat memilih untuk berbelanja di tempat yang nyaman, bersih dan juga pelayanan yang baik. Salah satunya adalah Alfamart, yaitu sebuah waralaba minimarket yang menyediakan produk kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Melihat dari besarnya kesempatan bisnis dalam meraih pasar di bidang penjualan produk kebutuhan sehari-hari, kami menjual seperti kebutuhan pokok sehari-hari dan lain-lainnya . Banyak sekali sekarang pedagang usaha kecil yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari sama dengan apa yang kita jual. Tetapi kebanyakan konsumen lebih memilih membeli produk di sebuah "Alfamart". Karena bagi konsumen Alfamart itu memiliki strategi pemasaran yang kuat, yang bertempat lokasi usaha yang strategis dan pelayanannya yang cukup baik terhadap konsumen dan banyak juga inovasi-inovasi tiap tahun ke tahun.

Dengan dasar alasan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang strategi pemasaran Alfamart dalam penjualan dan promosi produk-produknya. Dan untuk maksud alasan tersebut maka penulis ingin melakukan penulisan ilmiah yang akan di beri judul dengan nama: 
" STRATEGI PEMASARAN ALFAMART DALAM MERAIH PANGSA PASAR DI DUNIA USAHA "

1.2  Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian dari penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dan proses bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan Alfamart untuk menarik konsumen, untuk menganalisa bagaimana ancaman dan faktor utama yang dihadapi Alfamart dalam persaingan promosi penjualan produknya dan langkah apa yang diambil Alfamart untuk memasarkan produknya lebih optimal lagi.

 1.3 Metodologi

Penulisan ilmiah ini disusun dengan acuan beberapa metode diantaranya adalah :
Objek utama penelitian ini adalah di Alfamart Kemang Pratama 2 yang terletak di Jalan Raya Kemang Pratama Raya, Bekasi Selatan.Dalam penulisan ilmiah ini, data yang digunakan oleh penulis adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan karyawan dan pemiliknya, yang penulis lakukan dengan cara mengikuti dan mengamati proses pekerjaan yang dilakukan di dalam minimarket Alfamart. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku-buku serta situs-situs resmi yang mendukung pembahasan dalam penelitian ini.
Untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ilmiah ini penulis memperoleh data dari:
  1. Studi Lapangan
Wawancara: diperlukan dalam rangka melengkapi data dengan mengajukan pertanyaan kepada pemilik dan karyawan minimarket Alfamart Kemang Pratama 2.
  1. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data dari kumpulan catatan penulis serta buku-buku yang berkaitan dengan pemasaran dan penelitian ini.

1.4 Hasil dan Analisis

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan mengenai biaya pemasaran, bauran pemasaran, harga produk, kondisi produk dan alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong yang diterjemahkan Imam Nurmawan (2001;53) menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengan unit usaha berharap dapat mencapai tujuan perusahaannya.
Menurut Fandy Tjipto yang dikutip Tull dan Kahle (2001;6) strategi pemasaran adalah sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dengan program pemasaran, yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
  • Strategi pemasaran adalah sebuah proses
  • Tujuan utamanya adalah untuk mencapai level tertinggi dari kepuasan konsumen dengan cara menunjukkan kinerja perusahaan dalam situasi pasar yang kompetitif dan dapat melayani pasar sasaran.
  • Strategi pemasaran melakukan interaksi dengan berbagai faktor lingkungan sekitar perusahaan dan menghubungkannya dengan perusahaan.
  • Strategi pemasaran dapat memberikan pandangan luas tentang pasar.

Bauran Pemasaran

Menurut Philip Kotler (1993), Bauran Pemasaran adalah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya.
Bauran pemasaran pada umumnya dikenal dengan 4P yaitu : product, price, place, promotion. Namun menurut beberapa pakar pemasaran, bauran pemasaran untuk usaha eceran perlu diperluas.
Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel, bauran pemasaran untuk usaha eceran (retailing mix) terdiri dari enam P : empat P kombinasi bauran Pemasaran (product, place, promotion, price) ditambah personnel dan presentation. Dimana personnel terdiri dari pelayanan pelanggan dan penjualan pribadi, dan presentation terdiri dari tata letak dan suasana. Kombinasi enam P ini memproyeksikan citra toko, yang mempengaruhi persepsi para konsumen.

Di dalam pelaksanaan operasi penjualan secara eceran, penambahan personnel merupakan penjualan pribadi yang diarahkan kepada pelayanan yang diberikan, sedangkan presentation merupakan pengembangan dari promosi sebagai langkah untuk merubah perilaku konsumen dalam berbelanja yaitu dalam hal desain eksterior (luar) maupun interiornya (setting latar di dalam toko), dan memberikan kenyamanan dengan menciptakan atmosfer yang baik dari dalam toko.
Di sisi lain menurut Hendri Ma’ruf, bauran eceran terdiri dari lokasi, merchandise, pricing, periklanan dan promosi, atmosfer dalam gerai, dan retail service.
Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa bauran eceran meliputi enam variabel utama yaitu barang dagangan, lokasi, promosi, harga, pelayanan, dan suasana toko (luar dan dalam).

Lokasi (location)

Lamb, Hair, dan McDaniel mengatakan bahwa lokasi mempengaruhi pertumbuhan di masa depan, area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat mempertahankan keberlangsungan toko semula dan toko-toko di masa datang. Jika nilai lokasi memburuk, toko tersebut mungkin harus pindah atau tutup.
Menurut Hendri Ma’ruf (2005;115) lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel (retail marketing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang strategis.

Harga (price)
Bagi konsumen harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk.
Menurut Komarudin Sastradipoera (2003;141), harga merupakan hasil pertemuan dari transaksi barang atau jasa yang dilakukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
Adapun pengertian harga menurut Komarudin Sastradipoera (2003;141), harga adalah sebagai jumlah sesuatu yang dipertukarkan dalam barter atau penjualan, untuk memperoleh sesuatu yang lainnya. Sebuah toko dapat menjadi terkenal karena harga jual yang ditetapkan cukup murah atau harga jual yang ditetapkan merupakan harga pasti. Berdasarkan hal itu, ritel harus dapat menetapkan harga.
Menurut H:Djaslim Saladin (2002;95) Tujuan penetapan harga adalah :
ü  Profl maximalitazion pricing (maksimalisasi keuntungan) Yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan.
ü  Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar)
Dengan harga rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya :
ü  Pasar cukup sensitive terhadap harga
ü  Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik
ü  Harga turun pesaing sedikit

Promosi (promotion)

Di dalam perusahaan ritel sangat memerlukan promosi untuk memasarkan produk yang telah di hasilkan, dimana dalam hal ini promosi sebagai alat bantu untuk mendefinisikan produk, untuk menghimbau pembeli dan untuk meneruskan informasi dalam proses mengambil keputusan pembeli dengan adanya promosi.
Pengertian promosi menurut Buchari Alma (2004:179): ”Promosi adalah komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.
Promosi pun terbagi beberapa bentuk-bentuk menurut Kotler dan Amstrong (2004:600) adalah sebagai berikut:
ü  Pemasangan iklan adalah setiap bentuk presentasi dan promosi yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas.
ü  Penjualan Personal adalah Presentasi personal oleh tenaga penjual dari sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
ü  Promosi Penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong penjualan produk atau jasa.
ü  Hubungan Masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.
ü  Pemasaran Langsung adalah hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera, maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng.

Pelayanan (service)
Menurut Kotler (2007:427) mengatakan bahwa ”Pelayanan adalah tindakan atau keterampilan yang dapat ditawarkan oleh apapun juga yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu, pelayanan dapat disertakan dengan produk yang berbentuk fisik”.
Aspek pelayanan semakin hari semakin nyata perannya, secara umum pelayanan tersebut meliputi bagaimana kecepatan melayani pelanggan sebelum berbelanja. Dengan demikian usaha eceran (retailer) harus mampu mencoba sedemikian rupa agar pelayanan yang dirasakan pelanggan meningkat serta sesuai dengan kehendak pelanggan.
Unsur pelayanan adalah unsur yang memiliki peranan penting dalam persaingan non-harga dengan pengecer-pengecer lain. Unsur-unsur pelayanan menjadi nyata bagi Perusahaan dengan bersaing dengan para pesaingnya karena unsur pelayanan sangat sulit ditiru oleh pesaing. Kotler (2007:446) membagi pelayanan menjadi dua bagian yaitu :
  • Pelayanan primer dalam usaha eceran
antara lain : pembayaran kredit, pengantaran, penanganan keluhan, pelayanan parkir, ruang istirahat termasuk toilet, pelayanan perbaikan, pelayanan telepon, kamar pas, pelayanan pemasangan, dan waktu operasi toko.
  • Pelayanan pendukung
antara lain : pelayanan kehilangan barang, ruang bermain anak, jasa pembungkusan, informasi lokasi barang, konsultasi dan informasi pembelian.
Pelayanan adalah salah satu faktor pemberi nilai tambah bagi peritel, atau peritel dapat memilih kombinasi ragam produk dan tingkat pelayanan sebagai positioning. 

 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats terlibat dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu.
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau Ancaman. Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.

1.5 Kesimpulan dan Saran

Analisis Strategi Pemasaran merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui bagaimana suatu perusahaan untuk melakukan upaya-upaya dalam memasarkan produk-produknya. Dalam pembahasan ini setiap strategi yang dilaksanakan Alfamart dapat dikatakan cukup berhasil. Keberhasilan tersebut dapat terlihat pada banyaknya produk yang telah terjual.




TUGAS ETIKA BISNIS

Nama : Bunga Nur Aisyah
Kelas : 3DD01
NPM : 31210489

Perbuatan baik yang dilakukan oleh usaha yang manfaatnya besar untuk masyarakat yang berkaitan dengan Usaha UKM saya yang sebelumnya yaitu :

1. Tempatnya sangat strategis yang letaknya di pinggir jalan , jadi bagi masyarakat yang dimana saja bisa mengetahui toko kami dan bisa membeli produk kami .

2. bersikap adil terhadap konsumen , jadi bagi para pembeli yang membeli produk kita , kita melayani konsumen dengan ramah dan sopan , walaupun ada yang membeli produk kami sedikit/banyak , kami tetap bersikap adil dan selalu ramah terhadap pembeli kita.

 3. Usaha Ukm kami sangat memanfaatkan untuk masyarakat seperti, usaha pedagang kecil yang bisa membeli produk kami yang masih berdekatan dengan wilayah rumahnya sehingga dapat mengurangi uang transport mereka untuk membeli produk kami . 

4. Manfaat besar untuk masyarakat sekitar seperti seorang usaha makanan yang berdekatan dengan usaha kami, dan manfaat besarnya dia mudah untuk membeli barang sembako seperti beras,telur,bumbu-bumbu masakan dll . produk yang kami jual juga tidak terlalu mahal sehingga masyarakat kecil sanggup membeli produk kami .

5. Bersikap jujur terhadap konsumen, agar konsumen tidak kecewa dengan pelayanan yang kita layani terhadapnya . dan bisa berefek positif kepada masyarakat sekitar.

Jumat, 05 April 2013


 "BUDAYA-BUDAYA YANG SUDAH TURUN-MENURUN"

Tugas Etika Bisnis
Nama : Bunga Nur Aisyah
Kelas / NPM : 3DD01/31210489
Judul : Budaya-budaya Usaha yang cukup lama (Turun-temurun) 


 
Usaha yang akan saya bahas adalah usaha "Ayam Bakar Mas Mono". Saat ini Ayam Bakar Mas Mono sudah memiliki 16 gerai outlet. Pada 30 Januari lalu, A. Pramono baru saja meresmikan outlet terbarunya yang berlokasi di Depok. Outlet tersebut merupakan outlet pertama yang menerapkan konsep franchise. Ayam Bakar Mas Mono ini tanpa mengubah racikan masakan rahasia ayam bakar Mas Mono, franchise . Mencoba untuk tampil inovatif dalam aspek pelayanan dan desainnya.Tujuan kami mengembangkan jaringan waralaba ini adalah untuk mengembangkan usaha dan sekaligus ingin membagi sukses yang telah kami rasakan kepada orang lain, tukas pria asal Madiun tersebut. 

Mengenai usaha turun-temurun tentunya usaha ini adalah usaha yang sudah cukup terbilang lama dari mulai tahun 2001sampai dengan saat ini usaha tersebut masih berjalan. Bisa di simpulkan berapa lama usaha ini didirikan yakni kurang lebihnya 12 tahun sudah usaha ini berjalan. Sejarahnya pun sudah sangat banyak dilalui oleh usaha ayam bakar mas mono tersebut. Dan saya akan jelaskan mengenai sejarahnya bagaimana usaha Ayam Bakar Mas Mono ini berdiri.

SEJARAH "AYAM BAKAR MAS MONO" 
Sejarah berdirinya Ayam Bakar Mas Mono dimulai pada 2001. Saat itu A. Pramono memulainya dengan modal Rp. 500.000. Pasar utama usaha ayam bakar yang awalnya bernama Ayam Bakar Kalasan ini adalah anak muda. Sebab itu pula Mas Mono membuka rumah makannya di daerah kampus. Tak perlu waktu lama, ayam bakar Mas Mono mulai dikenal warga Jakarta.
Mengawali perjuangannya dengan menjadi office boy dan jualan roti pisang keliling. Namun hanya berselang delapan tahun Agus Pramono mampu menjadi juragan ayam bakar yang omsetnya ratusanRencana Bisnis Franchise Ayam Bakar Mas Mono

Investasi awal (di luar sewa tempat)             Rp 500.000.000
Penghasilan per hari (estimasi rata-rata)     Rp     8.000.000
Penghasilan per bulan (estimasi rata-rata)   Rp 240.000.000

Pengeluaran
Bahan baku
(termasuk renovasi dan royalti 5%) 57,50%  Rp 138.000.000
Sewa tempat dan operasional 11%               Rp   26.400.000
Gaji pegawai 11%                                           Rp   26.400.000

Net profit 20.5%                                             Rp   49.200.000
BEP                                                                 10 bulan

Lisensi waralaba berlaku selama 5 tahun